Minggu, 02 Agustus 2009

Dilema yang berkepanjangan

Namanya saja siswa kelas XII , pasti mulai memikirkan ‘setelah lulus nanti,aku mau kemana ya? Kuliah, kerja, atau bahkan menikah.’ Tapi kalau kita sekolah di SMA kebanyakan bertujuan untuk kuliah. ‘kuliah? Mau kuliah dimana? Jurusan apa? Aku mau jadi apa kelak? Yang ini cocok nggak ya, sama kemampuan aku? Trus, besok kerjanya bisa menghasilkan uang banyak dan cepat kaya nggak ya? N bla...bla...bla’. Sebagian besar dari kita pasti pernah memikirkan hal demikian. Demikian juga denganku. Aku juga hal yang sama. Mungkin pada saat itu aku seperti orang linglung, sedikit-sedikit melamun... lagi belajar, tiba-tiba...swing...ada yang lewat di pikiranku, lagi nonton tv...wuzz... pikiran itu datang lagi. Bahkan sampai wajahku ini dilanda badai jerawat...[hahaw...* dasar lebay* maklum, kulit berminyak] . Setelah tiba waktu UM atau Ujian Masuk di perguruan tinggi negeri di Semarang, aku langsung ikut mendaftar di dua universitas negeri favorit di kota Semarang. Aku percaya akan takdir. Aku mengambil dua jurusan berbeda di dua universitas tersebut. Satu di bidang kesehatan, dan satu di bidang pendidikan. Jika aku diterima, pastilah itu memang takdirku, jadi aku tak perlu pusing-pusing lagi memikirkan mau jadi apa. Tapi, ternyata keduanya diterima. Gubrak... >_<>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar